Senin, 08 Agustus 2016

Lampiran Tentang Stifin






FaktaTentangSidikJariManusiaDalam Al Quran
Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola sidik jari yang khas dan berbeda satu sama lain. Itulah sebabnya, sidik jadi menjadi tanda pengenal manusia untuk membedakan seseorang dengan orang lainnya. Menurut Harun Yahya, sistem pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini. Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus.  Menurut Harun Yahya, hal itu disebabkan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain. Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan di seluruh penjuru dunia. Keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19 M.
Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus.
Namun dalam Alquran, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang. Pada abad ke-7 M, Alquran telah menyebutkan bahwa sidik jari menjadi tanda pengenal manusia. Dalam Alquran disebutkan mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari manusia secara khusus ditekankan dalam sebuah ayat, bahwa Allah Swt. telah menyatakan dalam firman-Nya surah Al-Qiyamah ayat 1-4 :
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
  1. Aku Bersumpah dengan hari kiamat;
  2. Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang menegur diri;
  3. Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangya?
  4. Ya, bahkan Kami kuasa untuk menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.
Adapun Surah tersebut dalam terjemahan ke bahasa Inggris di The Noble Qur’an in the English Language, halaman 915 – terjemahan Dr.Muhammad Taqi-ud-Din Al-Hilaali, Ph.D. (Berlin) dan terbitan Maktaba Darus-Salam thn 1993, surah tersebut berbunyi :
In the Name of Allah, the Most Beneficient, the Most Merciful
  1. I swear by the day of Resurrection;
  2. And I swear by the self-reproaching person (a believer);
  3. Does man (a disbeliever) think  that We shall not assemble his bones?
  4. Yes, We are Able to put together in perfect order the tips of his fingers [*].



Tanda [*: bintang] menunjukkan adanya penjelasan tentang kata (his fingers = jari-jarinya) yang di sini telah dikutip sesuai apa tertera sebagai berikut : Each human being having his or her own special finger print not resembling anyone else, indicating that our Lord (Allah) is the Most Superior, Creator of every thing, Laa ilaaha illa Huwa ( none has the right to be worshipped but He).
Jika diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia adalah : Setiap manusia akan mempunyai sidik jari khusus bagi kaum pria atau wanita, yang tidak sama dengan siapa pun, yang menunjukkan Allah Maha Besar, Pencipta dari apapun, Tidak ada siapa pun yang patut disembah selain Allah.

Ketika mencari kata “fingerprint atau hands” di dalam Al-Quran berbahasa Inggris tidak ada dengan keinginan untuk mengetahui tentang sidik jari lebih lanjut. Tiba-tiba menemukan surah ke-36, Yaasiin ayat 65 dalam bahasa Inggris, sebagai berikut : This Daym We shall seal up their mouths, and their hands will speak to Us, and their legs will bear witness to what they used to earn. Terjemahan dalam bahasa Indonesia adalah : Pada hari ini kami tutup mulut mereka dan berbicaralah kepada Kami tangan-tangannya dan bersaksi kaki-kakinya dengan apa-apa yang mereka perbuat. Sungguh Al-Quran adalah firman Allah yang maha benar.

Tag :
Mengenal Karakter Mesin Kecerdasan
Mengenal Kepribadian ala STIFIn melalui Komunikasi
Andai Ku Mengenal STIFIn Di Usia BALITA
Lampiran Tentang Stifin 
DAFTAR SEKOLAH YANG SUDAH MELAKSANAKAN SIDIK JARI STIFIn 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar